Nama Gampong Iku Lhung terdiri atas dua suku kata yaitu Iku dan Lhung. Menurut sejarah bahwa kata “Iku” merupaka istilah kata ekor sedangkan “Lhung” adalah bandar. Jadi Iku Lhung adalah ekor bandar disebabkan ada 4 (empat) sungai yang mengalir ke jembatan Iku Lhung yaitu Lhung Cot Mane, Lhung Alue Sungai Pinang, Lhung Kuta Jeumpa, dan Krueng Alue Pisang. Asal mula penduduk Gampong Iku Lhung menempati kawasan daerah utara jembatan yang dikenal sekarang sebagai gampong tinggai. Penduduk pertama yang menempati daerah tersebut adalah Almarhum Keuchik M. Jaden sekitar tahun 1903. Lama kelamaan keturunan Alm. Keuchik M. Jaden dan ditambah lagi dengan penduduk lain yang hijrah ke Gampong Iku Lhung diantaranya Ampon Daud, Panglima Bakar dan Tgk. Nyak Sawang. Lantaran Gampong Tinggai sering banjir yang merupakan banjir kiriman dari 4 (empat) buah sungai tersebut diatas, penduduk pindah ke arah selatan dan barat yang merupakan keturunan keluarga yang tersebut diatas dan juga penduduk lainnya yang mulai berdatangan. Kawasan utara yang ditinggalkan tadi menjadi lahan sawah dan perkebunan.